Sebenarnya aku sendiri juga baru tau akan keberadaan istilah ini, entah darimana asalnya, rasa ingin Kembali nge-blog-lah yang membuat aku nemu istilah ini. Sedikit curhat, sebenarnya dulu aku pernah ngeblog gunain Wordpress atas nama novayhackz.wordpress.com. Pasti tau lah ya, tapi entah kenapa tiba-tiba itu blog di suspend oleh pihak wordpress sendiri, usut punya usut ternyata masalahnya terdapat pada konten dalam blog saya sendiri :3, isinya gak negatif loh ya, si wudpresnya sepertinya salah paham sama saya. Setelah vakum beberapa tahun, lagi-lagi jadi pengen nge-blog (kata kebanyakan orang sih biar gak goblog gitu), tapi kali ini saya gunain blogspot dengan nama novay-notes.blogspot.com. Dan alhasil, blognya pun terabaikan. Ya paling bantar cuman sharing file-file guitar pro buatan pribadi atau desain tampilan blog. Ya lumayanlah bisa dapat pengalaman desain sama buatin lagu-lagu buat karaokean.
Nah, sekarang gw pengen nge-blog lagi nih ceritanya, tapi bingung mau gunain yang mana. Pengennya sih gunain engine buatan sendiri, jadi bukan CMS jadi-jadian seperti sebelumnya. Dan terciptalah JUNKSPOT pada saat itu. Dan kembali lagi ke ane selaku si pembuat yang akhirnya mutuskan untuk ngegunain Jekyll sebagai engine blog pribadi ane (bukan berarti JUNKSPOT ane gak layak pakai loh ya XD). Ya alasannya mungkin biar kelihatan sedikit elit-lah ya. Wahahaha…
Update Oh iya, JunkSpot tadi sekaligus penanda awalnya era Laravel dihati ane, versi 3 pada waktu itu, widih… #PinaPasti Men…
###Jadi, Jekyll itu sebenarnya apa?
Oke, masuk ke pembahasan. Dari definisi dihalaman resminya, mereka mengatakan bahwa Jekyll itu merupakan penghasil halaman web yang simple dan juga statis. Dikatakan simple dan statis karena dalam perancangannya Anda gak akan nemu yang namanya database, gak ada lagi yang namanya halaman administrator, gak ada lagi yang namanya moderasi komentar, jadi isinya ya cuman konten kita doang. Terus apa dong bedanya sama halaman HTML statis biasa? terus ngisi blog-nya gimana? Nah, ini yang sulit saya jawab, karena dikhawatirkan jawabannya bikin orang-orang pada males gunainnya, soalnya untuk ngisi blog kita musti berurusan lagi dengan koding. Koding dan koding lagi… Ya begitulah adanya, dan itulah uniknya si jekil dan buat ane pengen gunain. Tapi sebenarnya kalo ditela’ah lebih dalam si jekil disini sifatnya mempermudah loh ya. Khususnya untuk membangun website statis.
Jekyll dibuat menggunakan bahasa Ruby. Dan memulai ketenarannya semenjak mendapat tempat spesial di hati sosial media khususnya buat mereka si doyan koding, GitHub. Sehingga, kita sebagai pemilik blog yang gunain itu jekil gak butuh jasa hosting lagi (walaupun sebenarnya yang gratisan banyak). Soalnya bisa direct langsung dari repositori kita di GitHub (pengguna GitHub pasti tau lah). Bagi yang penasaran sama kelanjutan cerita si jekil bisa di LANJUT, dan bagi yang ilfill sama si jekil tadi hati-hati di jalan aja ya.
Untuk instalasi jekyll bisa kunjungi link ini.